Informasi :

Relawan HASI: ‘Tidak Benar Mujahidin Suriah Dibantu Israel Dan Amerika’

Written By Handoyo susanto on Sabtu, 06 Juli 2013 | 20.04

RELAWAN Hilal Ahmar Society Indonesia, Abu Hilya, membantah pernyataan Presidium MER-C Joserizal Jurnalis terkait peran Israel dan AS dalam mempersenjatai Free Syrian Army, Al Qaeda, dan Al Nusra (Mujahidin) di Suriah.

Selama melakukan tugas satu bulan di Suriah, dia mengaku tidak menemukan adanya bantuan Israel atau Amerika Serikat dalam perjuangan mujahidin.

“Tuduhan itu tidak benar sama sekali,” katanya kepada Islampos.com, Rabu malam (27/6/2013), yang baru mendarat dari Suriah beberapa jam setelah presentasi Joserizal Jurnalis di Universitas Yarsi.

Abu Hilya mencontohkan sederhananya persenjataan milik para mujahidin. Untuk menembak tentara Suriah yang berada di gunung-gunung, mujahidin hanya mengandalkan senjata AK 47. Hasilnya, mujahidin kesulitan mengalahkan mereka.



“Mujahidin mengatakan jika mereka punya persenjataan lengkap, maka kekalahan tentara Suriah di gunung-gunung hanya menunggu waktu. Tapi karena mereka hanya bermodalkan AK 47, tembakan tidak pernah tepat sasaran,” jelasnya yang selama di Suriah bertugas di Provinsi Latakia.

Menurutnya, senjata para mujahidin Suriah kebanyakan mereka dapat dari hasil rampasan (ghanimah) para tentara Suriah. Satu hari sebelum dirinya pulang, Abu Hilya menceritakan mujahidin Suriah berhasil mendapatkan harta rampasan perang dari tentara Suriah sebanyak satu rumah.

“Jadi bukan diberikan oleh Israel dan Amerika,” katanya yang sering menjadi Imam shalat bagi warga Suriah di Latakia.

Selain dapat dari persenjataan dari tentara Suriah, mujahidin juga membeli secara swadaya senjata dari negara tetangga seperti Irak.

“Warga Irak menjual senjata itu dari hasil rampasan perang saat Irak berperang melawan pasukan Amerika, ” katanya.

Abu Hilya juga menjelaskan para mujahidin di Afghanistan dan Palestina banyak membantu supply persenjataan bagi perjuangan umat Islam di Suriah. Sama seperti mujahidin Suriah, senjata-senjata itu mereka dapatkan dari hasil rampasan perang saat berjihad melawan Amerika dan Israel, pungkas Abu Hilya.

dengan sejata seada-nya saja para mujahiddin bisa menahan bahkan memenangkan sebagian pertempuran. gimana kalau para mujahiddin memperoleh senjata yang labih dari itu, tentu para banci-banci geng assad dan hizbusyaitan beserta syiah Iraaq dan Iraan yang cuma berani bunuh-bunuhin anak-anak dan wanita bakal kaing-kaing.

SUMBER

0 komentar :

Posting Komentar

 
berita unik