Pemerintah belum menetapkan kapan 1 Ramadan 1434 Hijriah, namun berbagai Organisasi Islam telah memperkirakan kapan 1 Ramadan itu akan ditetapkan. Baik Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah berbeda dalam memperkirakan jatuhnya 1 Ramadan 1434 Hijriah.
Menyikapi hal ini, Anggota Komisi VIII DPR, TB Ace Hasan Sydazily menilai perbedaan penetapan 1 Ramadan adalah hal yang biasa dan harus dihargai. Sebab masing-masing kelompok memiliki keyakinan dan perhitungannya sendiri.
"Kita tidak bisa menyamakan keyakinan yang beda dalam sama. Muhammadiyah Isab. Sementara pemeritnah rukyah hilal. Keduanya benar," ujar Ace Hasan di Jakarta, Sabtu (6/7/2013).
Menurutnya, jika penetapan 1 Ramadan dan hari raya Idul Fitri bisa bersamaan akan lebih baik bagi semua masyarakat. Sebab jika kedua penetapan itu sama maka akan terbangun kebersamaan antara umat Islam secara luas.
Penyamaan hari raya pada prinsipnya bagus. Sehingga semu ormas keagaaman ada dalam satu kesamaan terutama umat Islam. Tapi ini soal keyakinan. Kita tidak bisa menyamakan keyakinan yang beda dalam sama," imbuhnya.
Ace mengatakan, seharusnya pemerintah bisa mengambil sikap atas perbedaan ini, sehingga kedepannya tidak ada lagi perbedaan dalam penetapan tersebut. Namun pemerintah juga terganjal sebuah aturan karena hal ini berkaitan dengan keyakinan.
"Sebagai negara memang sebaiknya disamakan. Namun negara tidak bisa interpensi terhadap keyakinan kelompok untuk wajib mengikuti pemerintah," tandasnya.
Sebelumnya, Nahdlatul Ulama telah memperkirakan jika 1 Ramadan 1434 Hijriah nanti akan jatuh pada tanggal 10 Juli 2013. Namun pihak Muhammadiyah memiliki prediksi lain bahwa 1 Ramadan itu akan jatuh pada 9 Juli 2013 nanti
SUMBER
0 komentar :
Posting Komentar